BATANG – Musibah bencana selalu datang dengan tiba-tiba dan di manapun bisa terjadi, untuk itu harus selalu waspada dan tanggap bencana. Kabupaten Batang yang wilayahnya memilki pantaipun kerawanan bencana pasti ada, sehingga untuk meminimalisir dan tanggap bencana, PMI Kabupaten Batang melakukan kerjasama dengan American Red Cross, yaitu Program Penanggulangan Resiko Terpadu Berbasis masyrakat (Pertama) kawasan Pesisir.
Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus PMI Kabupaten Batang Achmad Taufik SP MSi dalam kegiatan Sosialisasi Orientasi dan FGD – ICM Program Penanggulangan Resiko Terpadu Berbasis Masyrakat (Pertama) Kawasan Pesisir Tahap II Tanggap Bencana Wilayah Pesisir, di ruang pertemuan Markas PMI Kabupaten Batang, Kamis (4/2).
Disampaikan pula bahwa kerjasama ini atas mandat dari PMI Provinsi bersama dengan PMI Demak dan Cilacap, karena berada di wilayah pesisir pantai utara.
“Kerjasama ini guna meningkatkan kapasitas PMI dalam meminimalisir bencana serta menanggulangi pengurangan kematian di dalam bencana,” kata Taufik.
Ketua PMI Jateng Imam Triyanto, mengatakan mandat utama PMI adalah penangulangan bencana. Sedangkan unit tranfusi darah merupakan tugas pemerintah yang ditugaskan ke PMI, sampai saat ini darah diambil dari manusia, agar kebutuhan darah tersedia.
“Secara umum pendonor sukarela ada di Jateng mencapai 98 persen, karena PMI memiliki panggilan sosial yang tinggi dalam hal menolong sesama tanpa melihat latar belakangnya,” terang Imam.
Program ini memang untuk pencegahan di wilayah pesisir yang rawan, program berbasis masyarakat agar masyarakat tahu jika banjir harus bagaimana serta memberikan suatu pemahaman pembibitan mangrove dan manfaat yang bisa diambil. “Masyarakat akan paham kemungkinan yang terjadi dan mitigasi bencana, tapi juga ada aspek yang lain yakni untuk peningkatan ekonomi,” katanya.
Perwakilan MI Amerika Dino Adrianto, menjelaskan jika program ini bebas tekanan dan pihaknya mendapatkan dana hibah dari Amerika, sehingga independensinya terjaga. Pihaknya akan membantu pada masalah kebencanaan untuk wilayah pesisir yang luas dan ancaman bencana bisa datang tiba-tiba.
“Untuk pelaksanaan program Pratama mencakup Pembentukan Pengurus Komite dan Pokja, pembentukan korlap dan finance, Penguatan kapasitas Korp Sukarela (KSR) PMI Batang, Perekrutan dan Pelatihan Sibat (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat), Pelatihan pembenihan vegetasi pantai dan pembuatan makanan alternatif, serta Rehabilitasi vegetasi pantai,” terang Dino.
Sementara itu, Wakil Bupati Batang H Soetadi SH MM, memberikan apresiasi atas kepercayaan PMI Pusat kepada PMI Kabupaten Batang untuk melaksanakan Program Pengurangan Risiko Berbasis Masyarakat (Pertama) Kawasan Pesisir Tahap II yang dilaksanakan tahun 2015-2017.
Comments
Post a Comment